Selasa, 05 November 2019

TUGAS 2 MANAJEMEN PROYEK DAN MANAJEMEN RESIKO

Nama :           Rayhan Fadhillah
MPM :           45118943
Dosen:            RINI ARIANTY


WBS ADALAH SUATU METODE PENGORGANISASIAN PROYEK MENJADI STRUKTUR PELAPORAN HIERARKIS. WBS DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN BREAKDOWN ATAU MEMECAHKAN TIAP PROSES PEKERJAAN MENJADI LEBIH DETAIL. HAL INI DIMAKSUDKAN AGAR PROSES PERENCANAAN PROYEK MEMILIKI TINGKAT YANG LEBIH BAIK.



Image result for belajar

WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluuuh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure.
             Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top down dan secara hirarkis menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengannya.

Model WBS memberikan beberapa keuntungan, antara lain :
  • Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan
  • Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal, dan menghitung biaya
  • Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek . 

Fungsi WBS :
1. Untuk mempercepat proses penyelesaian suatu proyek
2. Mengetahui pencapaian apa saja yang diinginkan suatu proyek
3. Dapat merencanakan proyek kedepannya
4. Mengurangi kompleksitas
5. Fasilitas penjadwalan dan pengendalian
6. Estimasi Biaya (Cost Estimation)
7. Perencanaan manajemen Risiko
8. Identifikasi aktivitas(Activity Definition)

Manfaat utama dari WBS, yaitu sebagai berikut :
  1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.
  2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
  3. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.

 Tujuan WBS :
1. Melengkapi komunikasi antar personal proyek
2. Menjaga konsistensi dalam pengendaliandan pelaporan proyek 
3. Cara efektif untuk melengkapi tugas manajemen

Setelah WBS berhasil disusun dan perkiraan lama waktu pelaksanaan telah dihitung, selanjutnya dilakukan penyusunan jadwal kerja. Pada dasarnya ada dua jenis model deskripsi penjadwalan, yaitu :
  • Bar Chart : Yang hanya menerangkan flow time dari setiap pekerjaan dan tanpa keterkaitan antar pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan pada presentasi 
  • Network diagram : Yang menunjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi saat kritis pada jadwal.

Kesimpulan :
Membuat Work Breakdown Structure atau WBS pada suatu proyek  sangatlah penting karena dapat mempercerpat waktu pengerjaan suatu proyek, pekerjaan pada setiap anggota pun menjadi lebih ringan karena pembagian kegiatan lebih detail.

Dan berikut adalah hasil dari rancangan yang sudah kita coba menggunakan software WBS, dibawah adalah rancangan dalam membangun suatu perusahaan dari mulai merancang, memilih lokasi, memilih pegawai serta mempersiapkan kebutuhan yang lainnya. Pada rancangan ini pula sudah terdapat lama waktu penyelesaian aktifitas dalam satuan hari(day). 


Langkah Pembuatan :
1. Pertama buka WBS terlebih dahulu, lalu  klik insert kemudian klik WBS Planing View Detected seperti yang ada pada pojok kiri pada gambar dibawah.
2. Setelah itu double klik pada task untuk mengganti informasi seperti berapa lama pembuatannya dll 
3. Untuk menambah Subtask bisa klik insert kemudian subtask atau dengan klik task yang ingin diberi subtask kemudian klik alt+down
4. Ulangi dan lakukan seperti yang ada di tabel dan hasilnya akan seperti gambar di bawah ini.


Sumber :