Jurnal "ANALIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TENGARAN" - Utami Rahayu
Nama : Rayhan fadillah
NPM : 45118943
Dosen : Fitri Dwi Lestari, SIKOM
"ANALIS RAGAM BAHASA PADA PESAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
TENGARAN"
Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan
manusia, yaitu sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu ataupun
kelompok.
Pesan kesehatan yang telah tertempel dalam sebuah
poster atau media kebanyakan menggunakan Bahasa alamiah, dan dari
profesi dokter sendiri menggunakan Bahasa kedokteran untuk penyampaiaannya
missal : Kata Hepatitis, Nyamuk aedes aegephty, TBC, AZPA dsb. Dengan Bahasa
tersebut apakah orang orang awam akan mengerti sebelum dijelaskan terlebih
dahulu?.tentu saja tidak bukan.
Dalam jurnal yg saya baca ada beberapa macam ragam Bahasa,
sebelum lanjut sebaiknya kita perlu tau terlebih dahulu apa sih Ragam
Bahasa itu?. Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa
menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa
menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya,
atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu
sendiri.(Sumber Wikipedia).
bahasa fungsional
Pesan kesehatan ini juga terdapat kesalahan EYD-nya.
Kesalahan itu banyak terletak pada penggunaan huruf besar dan tanda baca yang
kurang tepat. Dalam pesan kesehatan ini juga ditemukan ragam bahasa dialek yang
seharusnya tidak boleh ada dalam ragam bahasa tulis
Bahasa yang alamiah itu akan tidak dimengerti oleh orang
awam sebelum dijelaskan terlebih dahulu
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dipakai dalam
berbagai keperluan tentu tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan
dengan situasi dan kondisi
Pemakaian ragam bahasa bisa dilihat dari resmi dan tak
resmi. Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang formal adalah ragam resmi
atau ragam baku, yaitu ragam yang mengikuti kaidah.
Macam macam ragam Bahasa dalam jurnal nya :
Pertama, dari segi pembicara/penulis, ragam Bahasa dapat
diperinci berdasarkan : a. daerah, b. pendidikan dan c. sikap.
a.) Ragam Bahasa daerah atau logat
Berasarkan dalam jurnal menunjukan ragam daerah “Asi
Gampang, ora larang cepet brangkang”. Jika di Bahasa indonesiakan menjadi “ASI
mudah, tidak mahal cepat merangkak”. Kalimat tersebut masuk dalam ragam
Bahasa daerah yaitu Bahasa jawa.
b.) Ragam Bahasa dari segi pendidikan
Dalam jurnal menggunakan ragam Bahasa pada bidang ilmu
kesehatan, sehingga terkadang sulit untuk memahaminya jika ada Bahasa Bahasa
ilmiah yang perlu dicari terlebih dahulu artinya Misalkan : Hepatitis , TBC,
dsb kata kata tersebut adalah Bahasa kedokteran.
c.) Ragam Bahasa ditinjau dari
sikap pembicara/penulis
Dalam pesan kesehatan ini tidak formal atau Bahasa yang
santai, tekadang menggunakan ragam Bahasa lisan yang sebaiknya tidak digunakan
dalam Bahasa tulis. Tujuan dari penggunaan Bahasa yang santai agar mudah dimengerti
dan dipahami oleh masyarakat.
Kedua, dari segi pemakaiannya ragam Bahasa dibedakan
berdasarkan :
a.) Ragam Bahasa dari pokok persoalan
berhubungan erat dengan hal yang dikuasai
Pada permasalahan ini banyak kaitannya pada bidang
kesehatan. Karena objek kajian yang dianalisis ialah pesan kesehatan yang
berada di Puskesmas.Hal yang hatus dikuasai ialah permasalahan kesehatan tidak
pada hal lainnya.
b.) Ragam Bahasa ditinjau dari
sarananya dibedakan menjadi ragam lisan dan ragam tulis
Ada yang membedakan raga mini yaitu mengenai aksen, tinggi
rendah dan panjang pendek suara, irama kalimat ini hal yangdimiliki pada ragam
lisan. Adapun pada ragam tulis hal yang diperhatikan keutuhan dan kelengkapan
fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek.
c.) Ragam Bahasa yang bercampur
dengan Bahasa asing atau daerah
1. HIV dan
AIDS termasuk Bahasa Ilmiah
2. Avian Influenza termasuk Bahasa
Ilmiah
3. TBC termasuk Bahasa
Ilmiah
4. ASI GAMPANG, ORA
LARANG CEPET BRANGKANG termasuk Bahasa Daerah yaitu Bahasa jawa
5. Aedes aegypti
termasuk Bahasa Ilmiah
Apabila dilihat antara resmi atau tidak resmi, pesan
kesehatan di Puskesmas Tengarah termasuk dalam ragam tulis yang tidak resmi.
Selain itu pesan kesehatan ini termasuk dalam Ragam Bahasa Fungsional, Karena
membahas
bidang kesehatan.
bidang kesehatan.
Kesimpulan :
Bahasa pada bidang kesehatan tidak harus
kerpaku Bahasa resmi (baku ) /bahkan
ejaan resmi seperti Bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu penting digunakan oleh perawat dan dokter
karena dapat memudahkan dalam
berkomunikasi dengan pasien nya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu
sehinga mudah dimengerti oleh penduduk Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya
seorang perawat dalam memberikan pelayanan kesehatannya harus tetap menghormati
bahasa yang digunakan pasien nya, seperti bahasa daerah yang digunakan pasien .
Bahasa Indonesia dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap komunikasi yang terjadi antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan, diantaranya dapat mengurangi hambatan komunikasi dan mudahnya terjalin komunikasi teraupetik antar keduanya sehingga intervensi yang dilakukan akan lebih mudah dilakukan karena sudah ada kesepahaman antar keduanya. Bahasa Indonesia yang baik sangat penting digunakan oleh perawat dan dokter diamanapun lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan, baik itu di lingkup personal, keluarga, rumah sakit maupun di lingkungan komunitas. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan yang dapat mengganggu komunikasi antar keduanya.
Bahasa Indonesia dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap komunikasi yang terjadi antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan, diantaranya dapat mengurangi hambatan komunikasi dan mudahnya terjalin komunikasi teraupetik antar keduanya sehingga intervensi yang dilakukan akan lebih mudah dilakukan karena sudah ada kesepahaman antar keduanya. Bahasa Indonesia yang baik sangat penting digunakan oleh perawat dan dokter diamanapun lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan, baik itu di lingkup personal, keluarga, rumah sakit maupun di lingkungan komunitas. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan yang dapat mengganggu komunikasi antar keduanya.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar